Sedangkan perkara ini telah ada dalam firman Allah dalam Al Quran Surah An Naml ayat 87:
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Nabi Muhammad SAW telah membayangkan bentuk universe seperti tanduk cahaya;
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.
Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”
Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”
Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus bila bila masa saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus bila bila masa saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”
Pada tahun 1996 setelah mengkaji banyak data spaceship Hubble, NASA berpendapat bahawa bentuk universe seperti bentuk trumpet atau dipanggil sangkakala. Rujuk SINI
Al Quran telah menceritakan perkara ini 1400 tahun dahulu dalam surah An Naml ayat 87 . Rasulullah SAW telah memberi desrikpsi jelas bahawa universe ini seperti tanduk dari cahaya. Maka Ugama Islam adalah ugama yang benar. MasyaAllah.
Petikan langsung dari artikel di New Scientist:-
The concept follows a close examination of the dramatic data produced by Nasa, the US space agency, in 1996, which showed that the very faint microwave radiation left over from the Big Bang 13 billion years ago was not evenly spread throughout the cosmos. This lack of evenness - called "anisotropy" - suggested that large-scale models of the shape of the universe, previously thought to be a flat expanse of space time, were wrong.
Ever since then, cosmologists have puzzled over what the data from the Cosmic Background Explorer (Cobe) spacecraft could tell them about the space-time "shape" of the universe. One rival group proposed last year that the universe was shaped instead like a football. But that would have left a particular pattern of background radiation - which has not been found by further experiments.
In the "flat" space of conventional cosmology, small "blobs" - hot and cold spots - in background radiation should be round. But observations show that instead they are ellipses. The curve of a horn-shaped universe can explain this, says Professor Steiner.
The "space" in any small part of the "horn" is saddle-shaped, like a Pringles potato crisp. Such a "negatively curved" space would act as a warped lens, distorting the image around the blobs so they look elliptical to astronomers
Sumber
http://alisaid.wordpress.com/2007/10/04/seberapa-besar-torompet-yang-akan-ditiup-malaikat-israfil/bentuk-alam-semesta-2/
http://www.independent.co.uk/news/science/the-universe-is-not-round-say-scientists--it-is-shaped-like-a-trumpet-6171110.html
2 comments:
Salam hormat saudara...saya mohon share maklumat ini untuk rakan2 saya...
silakan Anon August 3 @ 4.49 pm
Post a Comment