Saturday, August 25, 2012

ulamak dalam dunia politik adalah assobiyah-Syeikh Nurudin Al Banjari

Ulama tidak dimiliki oleh satu perkumpulan. Ini bermaksud ulama juga tidak boleh cenderung pandangannnya ke atas sesuatu kumpulan seperti party politik. Rujuk minit 0.52.
 
Ulama adalah milik semua umat Islam dan ulama perlu ikhlas berdakwah bukan untuk duniawi. Video Syarah Syeikh Nurudin Al Banhari di sini
 
 
 
Transkrip majlis tafaquf  Syeikh yang berkaitan menyentuh ilmu ugama, keadaan semasa politik di Malaysia , isu kafir mengkafir semsaam umat Islam dan ketentuan masuk syurga dan neraka yang mana adalah berdasarkan rahmat Allah (dan bukan party politik) adalah disini;-
 
1)      Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari mengingatkan kami Mahasiswa al-Azhar Asy Syarif dengan katanya: "ANDA KENA TAHU PASAL PERIHAL POLITIK DALAM MALAYSIA NAMUN TIDAK PERLU ANDA TERLALU FANATIK ATAU TERLIBAT DENGAN POLITIK..Kalau ANTUM jadi Ulama dalam BN,antum gerenti akan mengangkat2 BN dan menghentam PAS,kalau ANTUM jadi Ahli PAS pula,antum akan menghentam ahli BN dan mengangkat Ahli PAS pula...sebab itu jika anda tidak terlibat dengan mana2 politik,antum boleh menasihati KEDUA2NYA" ...Akhir kalam Syeikh mengatakan: INI PANDANGANKU,ANTUM KALAU ADA PANDANGAN SENDIRI, ANA HORMATI..:-) 
2)      Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari juga tadi ada menyatakan: "JANGAN KAMU ADA PERASAAN BENCI TERHADAP ORANG YANG BERIMAN DISEBABKAN KETAKSUBAN KAMU TERHADAP SESUATU PARTI POLITIK SEHINGGA BERANI MENDOAKAN "WA SALLIT ALAIHIM KALBAN MIN KILABIK" kepada mereka...Kata Syeikhuna:Ingat,Syafaat Rasulullah saw itu untuk ORANG YANG PERNAH MELAKUKAN DOSA2 BESAR KEPADA ALLAH....:-) "
 
3)      Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari juga tadi ada menyatakan baru2 ini terjadi di Malaysia suatu kenyataan HOT yang pernah dikeluarkan oleh Ustaz Abu Hasan Din al-Hafiz mengenai TIADANYA JAMBATAN SIRAT AL-MUSTAQIM di Hari Akhirat tetapi SIRAT AL-MUSTAQIM yang dimaksudkan adalah JALAN YANG LURUS sahaja,sedangkan menurut Syeikhuna,banyaknya hadith2 di dalam Kitab TAHZIB MISYKAT AL-MASOBIH BAB AS-SIRAT  WAL MIZAN WA HISAB menyatakan memang wujudnya JAMBATAN SIRATAL MUSTAQIM di Hari Akhirat..Syeikh akhir kalam menyatakan:TAKPELAH,WALAUPUN BELIAU PERNAH MENJADI PENASIHAT ISTANA,NAMUN BELIAU BUKANLAH MAKSUM,SEBAB ITU JANGAN KITA PELIK JIKALAU ADA INSAN YANG PERNAH TERSILAP DALAM KEHIDUPANNYA..:-)
 
4)      Alhamdulillah dah BALIK dari Majlis Tafaqquh Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari di Rumah Kedah,Mesir.....Tadi Syeikh bukak Kitab TAHZIB MISYKAT AL-MASOBIH... Syeikh syarah hadith2 mengenai Haudh yakni Telaga Rasulullah saw dan Syafaat Rasulullah saw di Hari Kiamat.Menurut Syeikhuna,MAQAMAN MAHMUDAN itu adalah SYAFAAT NABI kita saw,yang paling dapat banyak syafaat dan pertolonganan Rasulullah saw di akhirat kelak adalah terdiri daripada mereka yg melakukan DOSA2 BESAR,sebab itu Syeikh ingatkan jangan kita FANATIK dengan sesuatu POLITIK atau apa2 PERSATUAN sehingga menuding jari orang itu AHLI NERAKA kerana itu dosa dia dengan ALLAH dan kita tidak boleh MENGHUKUM..Ada yang akan dikeluarkan dari Neraka ,terdiri daripada mereka yang melakukan DOSA2 BESAR tetapi mempunyai iman umpama sebiji jagung,kemudian ada yang dikeluarkan terlebih kecil iman dari itu iaitu iman sebesar atom kemudian terlebih kecil dan terlebih kecil dari itu.Adanya AHLI SYURGA yang merintih kepada ALLAH agar mengeluarkan sahabat baiknya itu dari API NERAKA.Syeikh juga mensyarahkan mengenai ADAB kita dengan Rasulullah saw,syeikh mengatakan Rasulullah saw itu PEMBERI SYAFAAT kepada kita d hari akhirat tetapi WAJARKAH kita meninggalkan SUNNAH2 BAGINDA SAW dan mengkhianati Baginda SAW??...:-)
 5)      Alhamdulillah,baru balik dari Majlis Pengajian Tafaqquh Bersama Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari di Rumah Kedah,Mesir..Jam di Mesir menunjukkan pukul 12.04 tengah malam...Nak kongsi sikit pasal apa yg Syeikh syarah tadi...Tadi Syeikh Nuruddin Marbu al-Banjari al-Makki mensyarahkan Kitab Tahzib Misykat al-Masobih mengenai Hadith berkaitan dengan ORANG YANG TERAKHIR MASUK KE SYURGA ALLAH SEOLAH2 DIOLOK2KAN ALLAH LALU ALLAH "TERTAWA" MELIHATNYA......Diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tahu penghuni neraka yang terakhir keluar darinya, dan penghuni neraka yang terakhir masuk syurga; yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan merangkak, lalu Allah berfirman, ‘Pergilah dan masuklah ke surga.’ Begitu masuk syurga ia melihat seolah-olah syurga sudah penuh. Karena itu, ia lalu kembali lagi dan berkata, ‘Ya Tuhanku, aku mendapati surga sudah penuh.’ Allah berfirman, ‘Pergilah dan masuklah ke syurga, karena masih ada tempat untukmu seluas dunia atau bahkan sepuluh kali lipatnya.’ Ia berkata, ‘Apakah Engkau sedang mengolok-olok aku? Atau karena Engkau Yang Kuasa lalu Engkau menertawakan aku?’ (Aku [Abdullah bin Mas’ud] melihat Rasulullah SAW tersenyum sehingga tampak gigi depannya) Konon, ia penghuni syurga yang paling rendah kedudukannya.”
 6)      Diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Yang terakhir masuk syurga ialah seseorang yang sesekali berjalan kaki, sesekali tertelungkup, dan sesekali dibakar api neraka sampai hangus. Setelah berhasil melewati neraka ia menoleh kebelakang, ‘Maha Memberkahi Allah yang berkenan menyelamatkan aku darimu, wahai neraka. Allah telah memberikan sesuatu yang tidak DiA berikan kepada siapa pun di antara seluruh makhluk yang pertama maupun yang terakhir.’ la diperlihatkan sebatang pohon lalu berkata, ‘Ya Tuhan, tolong dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawah naungannya dan meminum airnya.’ Allah bertanya, ‘Wahai cucu Adam, seandainya Aku berikan pohon itu kepadamu, apakah kamu akan meminta kepada-Ku yang selainnya?' la menjawab, ‘Tidak, ya Tuhanku.' Ia lalu berjanji bahwa ia tidak akan meminta kepada Allah yang lain.  Allah berfirman; "Aku tidak mengolok-olokmu. Tetapi Aku Mahakuasa untuk mewujudkan apa saja yang Aku kehendaki."

Setelah dekat, tiba-tiba ia mendengar suara-suara penghuni syurga. Ia berkata, ‘Ya Tuhan, masukkan aku ke syurga.' Allah bertanya, ‘Hai cucu Adam, apa yang membuat kamu berbuat seperti itu? Apakah kamu tidak senang kalau Aku beri kamu dunia dan yang sepertinya?' la menjawab, ‘Ya Tuhan, apakah Engkau sedang mengolok-olokku? Bukankah Engkau Tuhan seru sekalian alam?"' Ibnu Mas'ud tertawa dan bertanya, "Apakah kalian tidak bertanya kenapa aku tersenyum?" Sahabat-sahabat yang lain pun bertanya, "Ya, kenapa Anda tersenyum?” la menjawab, "Kerana aku melihat Rasulullah tersenyum." Mereka bertanya, ‘Lalu kenapa Anda tersenyum, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Karena Tuhanku seru sekalian alam juga tersenyum.  Setelah didekatkan oleh Allah kepohon tersebut, ia pun berteduh di naungannya dan meminum airnya. Selanjutnya diperlihatkan kepadanya sebatang pohon yang lebih indah dari pohon yang pertama tadi. Melihat itu ia berkata, ‘Ya Tuhan, tolong dekatkan aku kepohon itu agar aku bisa meminum airnya dan berteduh di naungannya. Aku tidak akan meminta kepada-Mu yang lainnya.' Allah bertanya, ‘Wahai cucu Adam, seandaikanya Aku dekatkan kamu pada pohon itu apakah kamu akan meminta yang lainnya?’ Ia lalu berjanji lagi bahwa ia tidak akan meminta kepada-Nya yang lainnya. Tetapi, Allah memakluminya, karena ia sedang melihat sesuatu yang membuatnya merasa tidak sabar. Allah lalu mendekatkan ia ke pohon itu. Begitu ia telah berada di dekat pohon tersebut, diperlihatkan lagi kepadanya sebatang pohon di depan pintu syurga yang lebih indah daripada pohon yang pertama dan kedua tadi. la pun berkata seperti di atas, sehingga Allah mendekatkannya pada pohon tersebut.
7)      Seterusnya Syeikh Nuruddin membuka Kitab Ma'a Auliyak Was Solihin di antaranya mengenai Kisah Fudhail bin Iyadh dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid.Di zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid,bagi sesiapa yang menjadi MUAZZIN diberikan ganjaran sebanyak 1000 DINAR,sesiapa yang mempelajari al-Quran,menuntut ilmu agama,hadir di dalam Majlis Ilmu diberikan ganjaran sebanyak 4000 DINAR semuanya terjadi gara2 kerana NASIHAT DARI IMAM FUDHAIL BIN IYADH kepada KHALIFAH HARUN AR-RASYID sehingga disebutkan oleh IBNU AL-MUBARAK: Aku tidak pernah melihat jumlah ULAMAK yang terlalu RAMAI dengan QARI2 AL-QURAN yang terlalu ramai,RAMAINYA manusia yang BERLUMBA2 melakukan KEBAIKAN dan MENINGGALKAN perkara2 yang HARAM Selepas WAFATNYA Rasulullah saw dan Para Sahabat Baginda MELAINKAN DI ZAMAN KHALIFAH HARUN AR-RASYID....:-)
      Catatan ilmu Ustaz Hanif  Abu Talib darit Hayyu sabi', Cairo.